Selasa, 01 November 2016

he is my first love, sepenggal kisah tentangnya



Siapa orang yang paling berpengaruh dalam hidup kalian ? siapa orang yang paling ingin kalian lihat menangis terharu karena bangga atas kalian? hari saya tiba tiba ingin sekali menulis tentang satu nama yang punya pengaruh begitu besar dalam hidup saya.
Sebagian orang memanggil sosok itu ayah, atau papa, atau abi tapi saya lebih suka memanggilnya bapak karena terdengar lebih macho, yaah walaupun kalau saya lagi ada maunya sering memanggil dengan sebutan papa, tapi apapun panggilannya here the story start.
Sekilas dia benar- benar seperti seorang ayah pada umumnya,atau juga salah satu ayah paling protektif sedunia deh haha, beliau sering nelpon tiap setengah jam kalau pulang kemalaman, nanyain lagi dimana sama siapa minimal 3 kali sehari,sering marah kalau lelet buat nentuin baju yang bakal dipakai tiap pagi, terkadang juga sering sebal kalau lihat saya lagi – lagi numpahin air di rumah, he is not superhero he is just ordinary daddy, but he is my daddy and my super duper hero.
Beliau adalah tipe orang yang mudah marah, mudah terharu, jadi walaupun menurut teman- teman saya wajah beliau agak sedikit sangar tapi percaya – gak percaya hati beliau lembut banget untuk beberapa hal kok, seperti ketika Indonesia mendapatkan medali emas di olimpiade saya melihat beliau diam – diam mengusap matanya yang mulai berkaca – kaca terharu.

Kalian semua punya pacar ? yang untuk ngucapin selamat tidur, ngucapin cinta di pagi dan sore hari, bilang kalian cantik hari ini, Ngingetin udah makan apa belum, Udah sholat apa belum, inilah salah satu alasan yang membuat saya sampai saat ini belum pernah pacaran dan mungkin emang gak ada niatan sama sekali, buat apa? Ayah saya sudah melakukan hal – hal yang saya sebutkan diatas secara sempurna selama bertahun – tahun sampai saya lupa kapan beliau memulai kebiasaan tersebut. Beliau membiasakan mengucapkan kata cinta kepada saya agar saya tidak perlu mencari dan berusaha mendapatkan cinta dari lelaki lain sebelum waktunya, beliau selalu mengatakan saya cantik agar saya tidak perlu bersusah payah untuk tampil cantik di depan banyak orang.
Saya bersyukur sekali mempunyai ayah seromantis beliau, kalau ada ajang pencarian ayah teromantis di dunia saya yakin beliau yang jadi juaranya, bayangkan saja beliau selalu membukakan pintu mobil untuk saya, beliau melarang saya mengunci pagar rumah ketika dia sedang berada di dalam mobil, karena katanya khawatir terjadi sesuatu kepada saya dan beliau sedang berada di mobil, hmm mungkin lebay ya, tapi saya selalu merasa diperlakukan seperti putri kerajaan haha, selain itu juga kami seringkali pergi makan berdua saja bahkan ayah saya pernah mengajak saya candle light dinner berdua ala - ala film di tv, Dear future husband please aplogize him,cause of him now you have high standart
Alasan lainnya mengapa beliau harus masuk nominasi ayah terhebat di dunia adalah beliau orang pertama yang selalu percaya atas semua impian – impian saya, dan seseorang yang menjadikan saya pemimpi yang berani seperti saat ini, beliau menanamkan bahwa impian itu bukan hal yang mustahil, impian itu dekat, saya ingat beberapa tahun silam ketika saya ingin sekali melanjutkan pendidikan diluar negeri beliau berkata “kk isty inshallah bisa, jangan minta biaya ama papa, papa sekarang gak ada uangnya lagi, tapi kita punya Allah, Allah maha kaya, minta semua sama Allah inshallah dikasih”. Beliau juga selalu membuat saya memvisualisasikan impian saya, seperti saat saya memimpikan memiliki salah satu kendaraan beroda 4 dengan salah satu merk dan tipe idaman saya, setiap kali kendaraan tersebut lewat di depan kami ayah saya selalu berkata “kak liat depan, kalau yang warna itu mau gak? Haha” dan bahkan beliau pernah mengajak saya mencoba kendaraan tersebut di saat pameran dan saya bertanya apakah beliau ingin membelinya? Beliau hanya tertawa dan bilang iya nanti inshallah, kaka minta sama Allah tapi ya.
Apakah ayah saya orang yang kaya raya ? kaya hatinya sih inshallah pasti, tapi ayah saya bukan ayah yang kaya raya, namun beliau selalu memastikan kebutuhan keluarganya tercukupi, tidak kelaparan, tidak kepanasan dan bisa selalu tersenyum, dulu beliau pernah bekerja di salah satu perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia selama hampir 18 tahun dan saya lupa apa posisi terakhir beliau saat memilih untuk resign 2 tahun yang lalu, dan saya bangga beliau berani mengambil keputusan untuk berhenti kerja walaupun mungkin saat itu kami hidup alhamdulillah sangat berkecukupan. Buat apa punya uang banyak jika tidak punya waktu untuk kami dan harus tinggal berbeda kota dan hanya bisa bertemu seminggu sekali. Dulu ayah saya tidak pernah bisa menghadiri rapat orang tua dan mengambilkan raport saya ketika SD tapi setelah beliau memilih untuk resign dan menjadi full time ayah dan mulai merintis usaha kecil – kecilannya beliau selalu ada untuk kami, bahkan beliau pernah mengantarkan saya keluar kota hanya untuk mengurus pasport dan beliau sendiri yang mengantarkan saya menghadiri undangan sahabat saya di luar kota yang lumayan jauh, kata beliau gak tega liat isty naik bis sendirian.

Bagi saya pribadi bukan masalah besar jika ayah saya resign dari pekerjaannya, walaupun pada awalnya saya sangat kesulitan mengubah gaya hidup saya dari kebiasaan – kebiasaan saya dulu, tapi bagi saya dengan adanya beliau di tengah – tengah kehidupan kami tidak ada lagi yang lebih berharga dari itu, toh ada quote yang mengatakan “family is priceless” tidak ada yang mampu menghitung harga dari sebuah keluarga, saya tahu beliau seringkali tidak bisa tidur mungkin memikirkan banyak hal tentang kami, dan yang membuat saya terharu adalah beberapa bulan lalu saat kami sekeluarga berjalan – jalan di sebuah mall, ketika saya dan mama saya asyik melihat – lihat baju dan sepatu tiba – tiba saya tersadar ayah saya menghilang dari tempat tersebut, lalu masuk sebuah pesan dari ayah saya yang mengabarkan bahwa beliau akan menunggu di parkiran. Usai melihat – lihat dan setelah kembali ke parkiran saya bertanya “ pah tadi kok pergi duluan sih ? isty nyariin tauk” dan tau apa yang beliau katakan adalah membuat saya sangat sedih “ tadi di dalam papa sedih karena gak bisa ngebeliin apa yang kak isty ama mama pengen, papa tadi udah berkaca – kaca matanya di dalam, maaf ya kak, kalau papa masih kerja kayak dulu pasti papa beliin yang kak isty pengen” langsung deh hati saya tidak karu – karuan.
Dear papa sayang, terimakasih telah menjadi papa yang hebat buat isty, ilas dan mama, terimakasih sudah berusaha sangat keras untuk kami, kak isty bangga ama sayang ama papa, jangan terlalu khawatir tentang apa yang isty inginkan dll, ada papa di kehidupan isty udah menjadi kado terindah dalam hidup isty, i could not ask more for this, sehat terus ya pa, liat isty gapai impian – impian isty nanti pa inshallah, maafin isty yang masih susah diatur dan semoga papa rezekinya melimpah dan jadi orang yang banyak zakatnya.
SELAMAT ULANG TAHUN PAPA KEBANGGAAN KAMI.

Kamis, 25 Agustus 2016

Olimpiade dan Indonesia, Indonesia dan Olimpiade


sumber photo : google
Hai semua, maaf baru sempat nulis lagi, soalnya masih sibuk kangen - kangenan ama keluarga hahaha, karena sekarang masih hangat- hangatnya berita tentang olimpiade 2016 di Rio de Jenerio dan kali ini saya akan bercerita sedikit tentang olimpiade, tapi saya bukan bercerita tentang bagaimana serunya Olimpiade kali ini, soalnya saya belum pernah nonton langsung sih (semoga besok- besok bisa nonton olimpiade secara langsung aamin).
Ide ini bermula ketika kami sekeluarga sedang menonton salah satu cabang olahraga yang di lombakan dan tiba- tiba ayah saya bertanya kepada saya “kak kok China banyak banget sih dapat medalinya, emang disana bagus banget ya pengaturan Olahraganya”dan saya pun berfikir kira – kira apa ya yang menyebabkan China begitu unggul dalam berbagai cabang olahraga?
sumber photo : google

Jadi ada beberapa kemungkinan mengapa China selalu berada di urutan teratas dalam event- event olahraga bergengsi, menurut pengalaman saya yang pernah tinggal beberapa bulan di negeri panda tersebut, salah satunya yang paling mendasar adalah betapa olahraga telah menyatu ke setiap elemen masyarakat alias hampir sebagian besar masyarakat Tiongkok sangat gemar untuk berolahraga setiap hari (tanpa perlu membuat slogan “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat” yang pernah dilakukan pemerintah kita), setiap sore merupakan pemandangan yang lumrah jika melihat masyarakat disana sedang jogging, bermain bola, basket dll di taman- taman maupun fasilitas- fasilitas umum lainnya, dan lucunya saya sering melihat para manula kerap kali berkumpul di tempat- tempat lapang seperti parkiran pusat perbelanjaan untuk melakukan senam bersama di sore hari maupun malam hari, saking gemarnya mereka berolahraga mereka juga sering lho melakukan kegiatan mendaki gunung dan bedanya dengan Indonesia, jika di Indonesia mendaki gunung kebanyakan hanya dilakukan oleh anak- anak muda atau hanya kalangan profesional saja namun di Tiongkok siapa saja bisa mendaki gunung tanpa terbatas usia, pengalaman saya ketika mendaki gunung shizu di Zhengzhou provinsi Henan,selama melakukan pendakian yang memakan waktu sekitar hampir 3 jam tersebut membuat saya terkaget-kaget karena banyaknya orang yang juga mendaki pada hari itu, dan banyaknya para nenek- nenek dan kakek- kakek yang juga  mendaki bahkan ada juga beberapa orang tua jug mengikutsertakan anak – anak bayinya dan baltanya untuk ikut mendaki, dan itu merupakan pengalaman pertama saya melihat ada bayi dan balita yang mendaki gunung, mungkin ini salah satu mengapa masyarakat China rata- rata memiliki kesehatan yang baik dan umur yang relatif panjang.
fokus ke belakang saya ya (dan abaikan mukanya) bisa dilihat banyaknya pendaki gunung dari manula hingga anak kecil

Selain itu, jika di Indonesia fasilitas umum untuk olahraga sangat minim, bahkan seringkali kita masih sering harus menyewa lapangan futsal atau lapangan basket untuk bermain bersama-sama dengan teman sejawat, atau bahkan fasilitas untuk sekedar berlari santai disekitar perumahan seringkali tidak tersedia. Hal ini justru berbanding terbalik dengan China, walaupun di China harga tanah atau harga sebuah rumah tergolong sangat mahal, namun hebatnya pemerintah tetap menyediakan taman hijau di sekitar kota yang dapat dinikmati oleh banyak orang yang tinggal disekitarnya dan dilengkapi dengan fasilitas – fasilitas olahraga yang lengkap seperti, lapangan badminton, lapangan basket, lapangan tennis dll dan kerennya lagi semua itu bisa digunakan secara Cuma-Cuma alias gratis, saya ulangi lagi ya guys...Cuma-Cuma binti Gratis !.  Tidak hanya di taman – taman kota saja semua fasilitas itu tersedia, di Universitas- universitas juga berlomba – lomba menyediakan semua fasilitas olahraga di dalam kampusnya demi kenyamanan semua mahasiswanya, dimulai dari kolam renang hingga lapangan golf, bahkan sewa lapangan golf sangat murah sekali dibanding di Indonesia, saya sendiri pernah golf di China hanya sekitar Rp 20.000 dan mendapatkan fasilitas sebanyak 50 bola golf dengan waktu yang tak terbatas, see betapa olahraga sudah sangat melekat dengan masyarakat, bikin iri banget ya guys .......
lapangan Golf salah satu fasilitas kampus

Saking perhatiannya Pemerintah dengan olahraga dan bahkan olahraga sudah menjadi salah satu budaya di negeri panda tersebut, China bahkan memiliki festival olahraga nasional atau sport festival disebut juga yundong hui yang diadakan pada awal musim panas mendapat perhatian yang besar dari seluruh masyarakat disana, bahkan dijadikan hari libur nasional juga lho, dan diselenggarakan secara besar- besaran, di festival ini akan banyak sekali cabang olahraga yang dilombakan di sekolah- sekolah atau universitas – universitas.
Point terakhir yang semua kita ketahui adalah kebiasaan orang- orang China yang selalu bersungguh – sungguh dalam melakukan sesuatu, dan juga sangat terkenal dengat sifatnya yang pekerja keras.


semoga aja dengan tulisan ini dapat membuat kita semakin menyukai olahraga, dan semoga juga di tahun – tahun yang akan datang Indonesia semakin berjaya di berbagai cabang olahraga, mensana in corporesano, DIRGAHAYU KEMERDEKAAN INDONESIA,   SALAM SEHAT INDONESIAKU!!!
saat jadi peserta color light run 

Kamis, 30 Juni 2016

My Life in China (teks Pidato Bahasa China)


Berikut adalah teks pidato saya untuk ujian akhir speaking bahasa China terjemahan dan cara membaca ada di bagian bawah.

去中国是一个我的梦想,我很高兴来中国, 开始的时候住在中国我不会说汉语, 汉字也看不懂 我只说对不起啊我听不懂我不吃猪肉
开始的时候学汉语我觉得汉语很难 云母,婶母,声调很难, 我不知道中国人说什么,他们也不知道我说什么,因为我的发音和声调不对,可是我有很好老师他们教我汉语和告诉我什么好办法 学汉语,我特别喜欢口语因为我喜欢在学校前边说说, 现在我的进步很大我会说一点汉语买饭和东西,我也可以跟中国朋友聊天,我知道学汉语很难可是我觉得学汉语很有意思。
我很喜欢住在中国,在西亚斯也很方便,中国人很好,老师和中国朋友帮我很多忙, 在中国还有很多好吃的东西, 开始的时候住在中国我不喜欢中国菜因为我不喜欢菜的味道,现在我很喜欢中国菜,每天我买包子,面条,粽子什么的一回国就想中国的菜。
在中国买东西又方便又便宜,业余的时候我跟朋友逛淘宝网,我喜欢在淘宝买东西,中国有很多漂亮的地方我去过西安南京真的漂亮的地方,其实我想去很多地方我想去少林寺 楼杨上海杭州广州 但是我没有钱和没有时间,如果我有时间和有钱我想再来中国一边我想去那个地方。
在中国我学了四个月的汉语,时间过的很快,学期结束了,放假快到了,我不想回家但是我应该回家,
感谢老师们对我的进步很大, 我在这里每一刻都是买美丽的记忆

Qu zhongguo shi yi ge wo de meng xiang, wo hen gaoxing lai zhong guo, kaishi de shihou lai zhongguo wo bu hui shuo hanyu, hanzi ye kan bu dong wo zhi shuo “dui bu qi wo ting bu dong” he “wo bu chi zhuro”
Kaishi de shihou xue hanyu wo juede hanyu hen nan, shenmu, shenmu, yunmu, shengdiao hen nan, wo bu zhidao zhongguo ren shuo shenme tamen ye buzhidao wo shuo shenmen yinwe wo de fayin he shengdiao bu dui, keshi wo you hao laoshi tamen jiao wo he gaosu wo shenme hao banfa xue hanyu,wo tebie xihuan kouyu yinwei wo xihuan zai xuexiao qianbian shuo shuo, xianzai wo de jinbu hen da wo hui shuo yidian (r ) hanyu mai fan he dongxi, wo ye keyi gen zhongguo pengyou liaotian (r ) wo zhidao xue hanyu hen nan keshi wo juede xue hanyu hen you yisi.
Wo xihuan zhu zai zhongguo , zai xi ya si hen fangbian, zhongguo ren hen hao, laoshi he zhongguo pengyou bang wo henduo mang.
Zai zhongguo hai you henduo hao chi de dongxi, kaishi de shihou wo bu xihuan chi zhongguo cai, yinwei wo bu xihuan cai de weidao, xianzai wo hen xihuan zhongguo de cai, mei tian wo mai baozi, miantiao, zongzi, shenmede yi hui guo jiu xiang zhongguo de cai.
Zai zhongguo mai dongxi you fanbian you pianyi, yeyu de shihou wo gen pengyou guang taobao wang, wo hen xihuan zai taobao mai dongxi.
Zhongguo you hen duo piaoliang de difang , wo qu guo xian he Nanjing zhen de piaoliang, qishi qo xiang qu henduo defang, wo xiang qu shaolin si, louyang, shanghai, hangzou, Guangzhou danshi wo meiyou qian he meiyou shijian, ruguo wo you shijian he qian wo xiang qu zhongguo yi bian, wo xiang qu nage defang.
Zai zhongguo wo xue le 4 ge yue de hanyu, shijian guo de hen kuai, xueqi jieshu fangjia kuai dao le, wo bu xiang hui jia danshi wo jinggai hui jia,
Ganxie laoshi men dui wo de jinbu hen da, wo zai zheli mei yi ke dou shi meili de jiyi.

Pergi ke China adalah salah satu impian saya, saya sangat berbahagia bisa pergi ke China, awal – awal tinggal di china saya sama sekali tidak bisa berbahasa mandarin, dan karakter mandarin pun saya tidak mengerti, kalimat yang bisa saya ucapkan hanyalah “maaf saya tidak mengerti” dan “saya tidak makan babi”.
Awal mula belajar bahasa mandarin saya merasa bahasa mandarin benar- benar sulit, ada huruf vocal, konsonan, nada (tone) yang benar- benar sulit, saya tidak dapat mengerti apa yang orang – orag China ucapkan dan mereka juga tidak mengerti apa yang coba saya ucapkan, yak arena pelafalan saya dan nada yang saya ucapkan ternyata salah. Akan tetapi saya memiliki guru- guru yang terbaik mereka mengajarkan saya bahasa mandarin dan memberikan saya nasihat tentang cara- cara untuk belajar mandarin, saya sadar bahwa belajar bahasa mandarin sangat sulit tapi saya rasa belajar bahasa mandarin merupakan tantangan yang mengasyikan.
Aku menyukai tinggal di China, di Sias Universiy juga sangat nyaman, orang – orang China sangat ramah, bahkan guru- guru dan teman – teman China sangat membantu selama saya disini.
China juga memiliki banyak makanan- makanan yang enak, pada awal tinggal di sini saya tidak bisa makan makanan China karena rasanya yang tidak bisa saya terima, tapi sekarang hampir setiap hari saya membeli makan- makanan China seperti bakpao, Mie,zongzi, dll ketika saya pulang nanti saya akan merindukan makanan –makanan China.
Berbelanja di China juga sangat murah dan nyaman, di waktu senggang saya dan teman- teman melihat lihat taobao (platform belanja online) kami sangat senang berbelanja di taobao.
China memiliki banyak sekali tempat- tempat indah, saya telah mengunjungi Xian dan Nanjing, benar –benar tempat yang indah, sebenarnya saya ingin pergi ke banyak tempat saya ingin pergi ke louyang, shaolin temple,shanghai, Hangzhou, Guangzhou dll tapi sayai  tidak memiliki cukup waktu dan cukup uang, lain kali jika saya memiliki waktu dan uang saya ingin pergi lagi ke China, saya ingin mengunjungi tempat – tempat tersebut.
Saya elah belajar di China selama 4 bulan, waktu benar- benar cepat berlalu, semester ini telah usai, liburan telah tiba, sesungguhnya saya tidak ingin pulang, tetapi bagaimanapun juga saya harus pulang.
Terimakasih guru – guru ku yang telah membuat peningkatan dalam diri saya, seiap waktu yang saya lewati di sini adalah memory yang benar- benar indah dalam hidup saya.



Serunya INIFEST ( Internationalize Indonesian Culture ) oleh PPIT Zhengzhou

photo bersama ketua umum PPI Tiongkok  Bagus Ari Haryo
Internationalize Indonesian Culture (INIFEST) adalah agenda rutin PPIT cabang Zhengzhou yang diadakan setiap tahun sebagai program kerja di akhir periode pengurusan. Pada tahun ini, acara INIFEST diselenggarakan di Sias International University yang mana terdiri dari dua agenda besar, yaitu: Indonesian Cultural Bazaar dan acara Malam Puncak. Indonesian Cultural Bazaar yang diadakan di Moscow Square. Acara yang kedua yakni Malam Puncak, merupakan serangkaian acara yang dikemas dalam bentuk pertunjukan Drama Legenda dan diselenggarakan di Music Building 3rd Hall.
INIFEST diadakan dengan tujuan untuk mengenalkan  makanan khas dan budaya Indonesia serta pertunjukan seni Indonesia kepada masyarakat Tiongkok dan mahasiswa International di SIAS International University, agar mereka dapat merasakan budaya Indonesia yang sesungguhnya tanpa harus berkunjung ke Tanah Air.
INIFEST dapat terselenggara dengan adanya kerjasama yang terjalin antara pihak PPIT Zhengzhou dan School of International Cultural Exchange (SICE) Sias International University. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2016, bertempat di Moscow Square dan Music Building 3rd Hall. INIFEST tahun ini mengusung tema tahunan yakni Internationalize Indonesian Culture.

INIFEST dibuka dengan  Indonesian Cultural Bazaar pada pukul 14:00 – 16.30, dimana pelajar Indonesia menjual makanan khas dan souvenir Indonesia, membuat galeri mini yang memamerkan keindahan alam Indonesia,  serta membuka photobooth dan pameran pakaian adat yang ditujukan agar mahasiswa Tiongkok dapat merasakan suasana Indonesia dan berfoto dengan pakaian adat. Panitia juga menyiapkan permainan – permainan khas Indonesia seperti balap karung, sendok kelereng, dan bakiak. Serangkaian acara ini dimeriahkan dan ditutup oleh Flashmob dari IDA Dance Club yang terdiri dari mahasiswa lokal maupun asing, sehingga acara Indonesian Cultural Bazaar ini terselenggara dengan sukses.
pertunjukan flashmob guna meramaikan acara INIFEST
Selanjutnya acara Malam Puncak dimulai pada pukul 19:00 dan bertempat di Music Building 3rd Hall. Acara ini dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya disandingkan dengan lagu kebangsaan China. Selanjutnya terdapat kata sambutan dari ketua Persatuan Pelajar Indonesia cabang Zhengzhou, Devina Laurensia, diiringi dengan pemberian sertifikat akhir kepengurusan oleh Ketua Umum PPI Tiongkok, Bagus Ari Haryo. Kata sambutan juga diberikan oleh Diana Setiawati, selaku ketua panitia penyelenggara.

Acara inti diawali dengan lagu 好想好想yang dinyanyikan dalam 2 bahasa oleh Irwan Rohman Soleh dan Ferdiana Rachmawati. Selanjutnya adalah pengenalan karakter utama dalam drama legenda Roro Jonggrang. Drama ini diperankan oleh Raden Ayu Rizkia sebagai Roro Jonggrang, Itmamul Akwan sebagai Bandung Bondowoso, dan Jayson Nehemiah sebagai Raja Singaparna. Drama legenda ini mengangkat kisah cinta Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang serta asal usul terbentuknya Candi Prambanan. Dalam tahap pengenalan karakter ini, kami dibantu oleh 10 murid Laos untuk menampilkan tarian pendukung latar.

bekerjasama dengan mahasiswi asal laos

Drama inti ini menceritakan kisah perjuangan dari Bandung Bondowoso dan Raja Singaparna untuk merebut hati Roro Jongrang (menambahkan beberapa skena baru dalam awalan cerita asli “Alkisah Legenda Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang). Drama dimulai dengan perjalanan Bandung Bondowoso untuk memperluas wilayah kerajaan dan mencari pujaan hatinya. Kemudian sampailah Bandung di sebuah kerajaan megah bernama Prambanan, lalu terjadilah perang perebutan kekuasaan hingga akhirnya Prambanan berhasil ditaklukkan. Di saat itu pula, Bandung jatuh cinta kepada putri Prambanan, Roro Jonggrang. Namun, kemunculan Raja Singaparna menghalangi langkah Bandung Bondowoso untuk mempersunting Roro Jonggrang. Untuk menyelesaikan sengketa ini, maka Roro Jongrang mengadakan sayembara untuk menampilkan pertunjukan seni khas Indonesia. Siapa yang dapat menarik hati putri beserta rakyatnya, ialah yang berhak mempersunting sang putri.

mahasiswi Indonesia dan Mongolia menampilkan tari Enggang asal Kalimantan

Penampilan pertama dari Bandung Bondowoso mempersembahkan tari Dinding Badinding dari Sumatra yang dibawakan oleh pengurus PPIT Zhengzhou. Penampilan kedua merupakan persembahan dari Raja Singaparna yang menunjukan tari Enggang asal Kalimantan, dibawakan oleh 1 mahasiswa Indonesia dan 2 mahasiswa Mongolia. Penampilan selanjutnya adalah persembahan dari Bandung Bondowoso, yaitu pertunjukan angklung yang membawakan lagu Yamko Rambe Yamko dari Papua. Penampilan terakhir dan termegah dipersembahkan oleh Raja Singaparna yang menampilkan tari Kecak asal Bali, dibawakan oleh mahasiswa Tiongkok dan Thailand.

Acara Malam Puncak INIFEST ditutup dengan pengumuman pemenang kontes photobooth yang dimenangkan oleh 3 mahasiswa asal Laos dan mendapatkan hadiah sepaket makanan ringan asal Indonesia. Tak berhenti sampai disitu, kemeriahan dilanjutkan dengan pembagian doorprize berupa 100 tiket rafting gratis, yang diambil dari acakan kupon para penonton. Sepuluh (10) kupon pertama di ambil oleh ketua PPI Tiongkok Bagus Ari Haryo dan 10 kupon kedua di ambil oleh perwakilan School of International Cultural Exchange David Yu, dan 10 kupon selanjutnya di ambil oleh ketua PPIT Zhengzhou Devina Laurensia. Sedangkan 70 tiket lainnya diberikan kepada mahasiswa – mahasiswa yang telah membantu menyukseskan INIFEST sebagai pengisi acara. Acara rafting yang merupakan kerjasama PPIT Zhengzhou dengan SIAS Global Travel Group ini akan diadakan pada tanggal 18 Juni, berlokasi di Yun Tai Shan – Qing Tian He.
 
Mahasiswa asal Laos dan Amerika mengenakan baju tradisional Indonesia

Senin, 06 Juni 2016

kisah oseng-oseng tepung dan kacang goreng

Kuliah di Luar negeri memang menyenangkan, namun tetap saja ada beberapa hal yang kita harus beradaptasi dan harus bisa survive dengan cepat,masalah keuangan adalah salah satu masalah yang akan kalian hadapi jika sekolah diluar negeri, terlebih jika kalian bukan dari keluarga yang kaya banget, hal ini membuat kita harus pandai- pandai mengatur uang, alias berhemat haha, karena mata uang kita yang masih lemah semua terasa jadi mahal, jadi disinilah kami harus pintar-pintar menyiasiati uang bulanan kami.

Mata Uang China adalah Yuan atau Rmb disini disebut kuai juga, kalau menurut kurs 1 Yuan = Rp 2.067,- alias dua kali lipat dari mata uang kita, jika sekali makan di dalam kampus saja bisa sekitar 8-10 kuai alias sekitar 20 ribu rupiah dalam sehari saya bisa menghabiskan Rp 60.000,- dan sebulan bisa menghabiskan sekitar Rp 1.800.000,-  jumlah yang sangat banyak bagi kami dengan kiriman uang bulanan yang pas-pasan, padahal itu hanya untuk makan pokok saja dan pastinya saya harus dapat membeli barang kebutuhan lainnya.

Akhirnya saya, teman-teman  sekamar dan irwan teman satu kloter saya dan mba wen semua berjumlah 6 orang,yang menamakan diri kami Soleh Family bertekad untuk memasak demi keberlangsungan hidup kami, mahasiswa kere yang tinggal di luar negeri wkwkw, dan ternyata dengan memasak kami bisa jauh lebih hemat, kami biasanya di akhir minggu patungan  20 kuai atau sekitar 40 ribu rupiah dan beramai-ramai pergi ke swalayan terdekat untuk berbelanja kebutuhan memasak untuk satu minggu berikutnya.
San Lun Che kendaraan mirip bajaj



Nama swalayannya adalah Wan Jia, swalayan yang sangat berjasa dalam hidup kami selama di China, karena swalayan ini menjual sayur mayur dll dengan harga murah dibandingkan swalayan-swalayan lainnya dan sangat lengkap, semua dapat anda dapatkan disana haha, tidak terlalu jauh dari kampus, biasanya kami pergi dengan menumpang bis sekitar 3000 rupiah, naik taksi sekitar Rp 10.000,- untuk 4 orang,kami juga dapat menyewa tiantong alias sepeda listrik dengan biaya sewa sekitar 6 Ribu Rupiah perjam untuk dua orang, atau san lun che(mobil roda 3) sejenis bajaj sekitar rp 10.000,- untuk 2-4 orang bahkan beberapa kali kami pernah berjalan kaki ke Wan Jia haha.

Karena di China kantong plastik tidak diberikan secar Cuma-Cuma seperti di Indonesia, jadilah kami juga selalu membawa tas ransel dan plastik bekas untuk menghemat pengeluaran, bayangkan saja untuk satu plastic ukuran agak besar dihargai sekitar Rp 1.000,- dan kami membutuhkan setidaknya 4 plastik besar, dengan membawa rtas dan plastic sendiri hal tersebut dapat membuat kami berhemat sedikit-demi sedikit dan tentunya ramah lingkungan.

Selain berbelanja sayur,beras dll biasanya sesekali kami berbelanja ayam atau cumi untuk special dish ala-ala haha, sebagian dari kami juga berbelanja camilan-camilan murah atau buah-buahan untuk stock kalau-kalau jadi lapar diluar jam makan haha, harga sayur sebenarnya jauh lebih murah di Indonesia seikat kangkung aja disini bisa dihargai sekitar Rp 10.000 rupiah atau kol sekitar Rp 8.000,- per setengah kilo tapi semua itu tetap jauh lebih murah dibandingkan beli makanan jadi diluar, tapi yang bikin sedih bagi kami yaitu harga minyak goreng yang sangat mahal, untuk satu botol besar minyak goreng 2,5 liter dijual seharga 30 kuai atau sekitar Rp 66.000,- harga termahal untuk minyak goreng yang pernah saya beli sampai saat ini, padahal kami selalu menggunakan minyak goreng dengan harga termurah yang dapat kami temukan di rak haha.
persedian makanan untuk seminggu

struk belanja, biasanya dapat hadiah gelang kayak gitu setiap habis belanja


Selain itu ada lagi kegiatan favorit saya saat berbelanja ke wan jia, di wanjia di jual banyak sekali bermacam-macam kacang-kacangan dari kacang mete, kacang tanah yang dioseng pedes, dan lainnya yang saya gak tau namanya haha, favorit saya adalah kacang tanah dan kacang mete, nah berhubung kacang mete di jual lumayan mahal dan kacang tanah selalu habis dalam beberapa jam setelah saya membelinya. Makanya saya dan teman saya ferdiana selalu menyempatkan diri untuk icip - icip sample yang tersedia, kami sering mondar – mandir untuk mengambil sample dan langsung buru – buru pergi kalau udah di pelototin sama ayi-ayi (panggilan untuk ibu-ibu penjaga) atau kadang-kadang diomelin tapi kan ngomelnya pakai bahasa China jadi kami gak paham haha, kalau ayi-ayi nya pergi yah kadang-kadang kami balik lagi untuk makan kacangnya haha.



Kami memasak bergiliran walaupun lebih sering Irwan yang masak, walaupun dia laki-laki tapi harus diakui masakan dai jauh lebih enak dari kami para perempuan disini loh , percaya atau tidak, kemampuan memasak kami disini jadi naik drastis, karena keadaan yang memaksa sih, saya ingat sekali awal-awal memasak bahkan untuk menggoreng terong krispy aja kami gosong dan asap dimana-mana haha, tapi sekarang Alhamdulillah bisalah sedikit- dikit memasak sop ataupun oseng-oseng wkwk.

Jika memasak kami hanya perlu mengeluarkan uang 50-100 ribu untuk makan perminggu,  itupun udah dengan makan diluar kalau lagi gak sempat masak, jauh lebih hemat daripada selalu makan diluar dan Inshallah Halal nya terjamin dan lebih sehat tentunya, dan kami memiliki kebiasaan makan bersama setelah masak, dan moment inilah yang menjadi benar-benar quality time kami, dimana kami saling bercerita, bercanda hingga saling curhat yang membuat kami sangat dekat dan bisa mengandalkan satu sama lain.

Pernah suatu ketika kami kehabisan bahan makanan, namun lagi benar-benar dalam upaya penghematan dan bahan yang tersisa hanya tepung dan bumbu dapur dan taraa tepung tersebut sukses kami buat jadi oseng-oseng tepung, awalnya tepungnya kami goreng jadi kayak ote-ote atau bakwan yang kemudian kami potong kecil-kecil dan kami oseng dengan sambel,entah karena lapar atau beneran enak, malam itu kami makan dengan lahap dan penuh rasa syukur, malam itu masing – masing dari kami berjanji untuk mengingat kisah tepung kami dan kembali menceritakannya kepada orang lain jika kami menjadi orang sukses nanti aamiin, ternyata tinggal jauh dari orang tua benar-benar mengajarkan kami cara menghargai makanan.
quality time saat berbelanja